Profil Kepala Kantor

Muhammad Irsan, lebih dikenal dengan panggilan Irsan, lahir di Medan pada 15 Februari 1974. Ia menamatkan pendidikan Strata Satunya (S-1) di Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra (kini Fakultas Ilmu Budaya), Universitas Sumatera Utara, Medan,  pada tahun 1998. Gelar Magister Humaniora diperolehnya dari Program Studi Ilmu Linguistik Universitas Indonesia, Depok, pada tahun 2009. Judul tesisnya untuk meraih gelar Magister Humaniora tersebut berjudul Geografi Dialek Bahasa Besemah di Kabupaten Lahat dengan menggunakan pendekatan dialektologi, yaitu salah satu cabang ilmu linguistik yang mempelajari variasi bahasa berdasarkan perbedaan geografis. Dengan kata lain, dialektologi membahas tentang dialek-dialek.

Perjalanan karir, Muhammad Irsan mengawali kariernya sebagai pegawai di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada tahun 2003, yaitu saat ia diterima sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil di Balai Bahasa Palembang, salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Bahasa (sekarang Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa/Badan Bahasa), Kemendikbudristek. Tepatnya dua tahun setelah ia diterima sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan (dulu Balai Bahasa Palembang), yaitu pada tahun 2005. Saat itu ia ditugasi oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan melakukan pemetaan bahasa-bahasa daerah Sumatera Selatan. Puncaknya, pada tahun 2007, ia ditugasi ke Provinsi Maluku untuk terlibat di dalam Penelitian Kekerabatan dan Pemetaan Bahasa-bahasa Daerah di Indonesia. Ia dan peneliti lainnya dari Badan Bahasa ditugasi untuk menjaring data bahasa daerah di beberapa desa di Provinsi Maluku, khususnya di Kabupaten Maluku Tenggara dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Oleh sebab itu, saat ia berkesempatan untuk melanjutkan studi di jenjang Strata Dua (S-2) ia memutuskan untuk memilih dialektologi sebagai peminatan utamanya yang kemudian digunakannya sebagai “pisau analisis” di dalam penyusunan tesisnya. Pada tahun 2011, ia memilih untuk berkarier sebagai penerjemah. Karier ini ia awali saat ia menduduki jabatan fungsional penerjemah melalui jalur inpassing yang diselenggarakan oleh Kementeriat Sekretariat Negara (kini Sekretariat Kabinet) selaku instansi pembina jabatan fungsional penerjemah.
Karir jabatan tinggi, Pengabdiannya di Bumi Serumpun Sebalai dimulai sejak 28 Januari 2022 saat ia dilantik sebagai Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Ia diberi amanah oleh Mendikbudristek untuk melaksanakan tugas pembinaan, pengembangan, dan pembinaan bahasa di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Untuk melaksanakan tugas tersebut, ia mengacu kepada visi dan misi Badan Bahasa, yaitu Mewujudkan Insan Berkarakter dan Jati Diri Bangsa melalui Bahasa dan Sastra Indnesia dan tiga program prioritas yang dicanangkan oleh Kepala Badan Bahasa, yaitu Literasi Kebahasaan dan Kesastraan, Pelindungan Bahasa dan Sastra, dan Internasionalisasi Bahasa. Untuk menyukseskan pelaksanaan program prioritas tersebut, ia langsung berkoordinasi dan bersinergi dengan pelbagai pemangku kepentingan, baik secara internal maupun eksternal termasuk para kepala pemerintahan baik kota maupun kabupaten. Kolaborasi dan sinergi yang ia tawarkan mendapat sambutan yang sangat baik dari para kepala pemerintahan.