Bimbingan Teknis Pengajar Utama Revitalisasi Bahasa Daerah di Kabupaten Belitung

Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengajar Utama Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) bagi guru SD dan SMP di Kabupaten Belitung. Kegiatan yang berlangsung pada 22–24 Mei 2025 (untuk guru SD) dan 26–28 Mei 2025 (untuk guru SMP) ini dilaksanakan di Hotel Golden Tulip Belitung. Sebanyak 145 peserta yang terdiri atas 70 guru SD, 70 guru SMP, dan 5 peserta dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belitung mengikuti kegiatan tersebut.

Program Revitalisasi Bahasa Daerah di Pulau Belitung merupakan bagian dari upaya serius Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melalui Kantor Bahasa Babel untuk mencegah kepunahan Bahasa Melayu Belitung. Sebagai tindak lanjut dari DKT Penyusunan Modul RBD yang telah dilaksanakan akhir April lalu, bimtek ini dirancang untuk mempersiapkan para guru sebagai pengajar utama yang akan mengimbaskan penggunaan bahasa daerah di lingkungan sekolah. Sebelumnya, pihak Kantor Bahasa Babel telah bersinergi dengan pemda Kabupaten Belitung dan Belitung Timur untuk pelaksanaan RBD melalui kegiatan Rapat Koordinasi Revitalisasi Bahasa Daerah di Pulau Belitung. Rakor ini juga melibatkan para pemangku kepentingan seperti bupati, sekda, kepala dinas, pegiat bahasa daerah, dan budayawan yang ada di Pulau Belitung. Kepala Kantor Bahasa Babel, Muhammad Irsan, dalam sambutannya menekankan bahwa kegiatan RBD  merupakan kegiatan bersama yang perlu mendapat dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak. Irsan juga menambahkan bahwa kehadiran para guru merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata dalam upaya revitalisasi bahasa daerah di Pulau Belitung.

“Guru adalah garda terdepan dalam revitalisasi bahasa. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada peran aktif Bapak/Ibu dalam meneruskan pengetahuan kepada siswa dan rekan sejawat.” kata Irsan.

Dukungan Pemerintah Daerah

Selanjutnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belitung, Drs. Soebagio, yang hadir membuka kedua acara menyatakan dukungan pemerintah daerah terhadap kegiatan yang diselenggarakan oleh Kantor Bahasa Babel.

“Kami memberikan apresiasi penuh terhadap langkah strategis yang digagas oleh Kantor Bahasa Babel melalui kegiatan RBD ini. Pelaksanaan revitalisasi bahasa daerah di Pulau Belitung sangat penting diselenggarakan dengan tujuan agar bahasa Melayu Belitung tidak punah. Ini bukan hanya menjadi tanggung jawab instansi kebahasaan, tapi kita semua.”

Beliau juga meminta peserta memanfaatkan bimtek secara optimal agar transfer pengetahuan ke siswa berjalan efektif.

Pada bimtek ini, para guru pengajar utama mendapatkan materi dari maestro, di antaranya materi bepantun yang diajarkan oleh Kik Bujang Belantu dan Fedian, materi tunggak bepadon yang diajarkan oleh Andi dan Endry Tripana Putra, materi mendongeng yang diajarkan oleh Iqbal H. Saputra dan Beben Lesmana, materi menulis cerita pendek yang diajarkan oleh Fithrorozi dan Yurlina, serta materi besaer yang diajarkan oleh Irwansyah dan Ranu Febrianto. Seluruh materi diajarkan secara interaktif dalam Bahasa Melayu Belitung untuk memastikan peserta memahami konteks budaya secara utuh.

Tahapan Menuju Festival Tunas Bahasa Ibu

Menurut Dwi Oktarina, selaku Ketua Pelaksana RBD tahun 2025, rangkaian RBD di Pulau Belitung akan berujung pada Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat provinsi. “Bimtek ini baru tahap awal saja, Bapak/Ibu. Kami akan terus mendampingi guru melalui monitoring implementasi modul di sekolah-sekolah hingga menuju ke Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Provinsi nanti,” ujarnya.

Setelah pelaksanaan bimtek bagi guru SD dan SMP di Kabupaten Belitung, Kantor Bahasa Babel juga akan melaksanakan kegiatan serupa dengan melibatkan guru SD dan SMP di Kabupaten Belitung Timur. Harapannya, kegiatan ini dapat menjangkau berbagai wilayah di Pulau Belitung agar pengimbasan kepada para siswa dapat diimplementasikan secara optimal dan menyeluruh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *